Lompat ke isi utama

Berita

Partisipasi Warga Solok Harus Tinggi Dalam Pengawasan Partisipatif Pemilu

Pengawasan Partisipatif Masyarakat

Pengawasan Partisipatif Masyarakat

Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan Pemilu terus ditingkatkan, terutama di Kota Solok, seharusnya partisipasi bisa tinggi. Apalagi kebanyakan peserta pemilu di Kota Solok biasanya saling kenal bahkan ada hubungan kekeluargaan.  

Hal ini disampaikan mantan Ketua KPU Kota Solok Asraf Danil Handika ketika menjadi narasumber dalam Deklarasi Kampung Pengawasan Partisipasif Pemilu 2024, Sabtu (11/11/2023). 

Kegiatan ini juga dikemas dalam bentuk sosialisasi pengawasan Pemilu Partisipasif di halaman GOR Alimin Sinapa, Tanjung Paku.

Asraf menyampaikan fakta kalau caleg di Kota Solok banyak yang memiliki hubungan saudara. Pasalnya dengan dua kecamatan dan termasuk kota kecil, caleg yang saling berhubungan keluarga tak bisa dihindari. Bahkan dalam pengalaman Pileg sebelumnya membuktikan anggota DPRD Kota Solok ini juga banyak memiliki hubungan keluarga.

“Ya Kota Solok itu kecil. Jadi banyak caleg yang sebenarnya masih bersaudara atau sekeluarga. Bahkan dalam Pilkada Kota Solok tahun 2020 lalu, kontestan itu ada hungungan keluarga. Ini yang membuat Kota Solok menarik ketika pemilu,” katanya.

Dia mengajak warga Kota Solok yang telah mempunyai hak pilih, untuk tidak golput pada Pemilu 2024. Sebab, menurutnya satu suara dalam pesta demokrasi sangat penting dan dibutuhkan oleh peserta pemilu. “Kita semua harus menggunakan hak suaranya dengan baik. Datang ke TPS tepat waktu. Pilih peserta pemilu yang sesuai dengan pilihan masing-masing,” ungkapnya.

Asraf Danil menilai partisipasi masyarakat dalam tahapan pesta demokrasi sangat dibutuhkan. Baik sebagai pemilih, maupun yang ikut terlibat menjadi bagian dari penyelenggara pemilu. 

Sementara itu, narasumber lainnya Wirda Ningsih dalam paparanya juga mengatakan potensi pemilih muda pada pemilu 2024 sangat tinggi. Bawaslu harus sering menghadirkan kegiatan sosialisasi pengawas partisipatif terhadap masyarakat. Karena dengan hal itu Bawaslu bakal mudah dalam mencari informasi langsung dari masyarakat. 

Hal ini menurutnya bisa menjadi bahan jitu strategi Bawaslu dalam mengantisipasi kerawanan yang berpotensi muncul saat gelaran pemilu 2024.

Wirda menegaskan peran masyarakat sangat strategis dalam membantu Bawaslu mengawasi pemilu. Karena Bawaslu, sangat membutuhkan peran serta masyarakat menjadi pengawas pemilu partisipatif sebagai mitra Bawaslu, dalam mencegah dan menangkal pelanggaran pemilu. Menurutnya, peran masyarakat sangat strategis, kenàpa demikian, karena akan kesulitan bagi Bawaslu untuk mengawasi pemilu tanpa peran serta masyarakat.

Acara ini juga ditandai dengan penandatanganan Deklarasi Kampung Pengawas Pemilu, oleh seluruh peserta dan undangan yang hadir. Adapun isi deklarasi tersebut adalah pertama, mewujudkan Pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Kedua, mewujudkan Pemilu yang aman, tertib, damai, berintegritas, tanpa hoax, politisasi SARA dan politik uang. Ketiga, mewujudkan pengawasan Pemilu partisipatif oleh masyarakat. Keempat, berani melaporkan jika terjadi dugaan pelanggaran Pemilu.

Ketua Bawaslu Kota Solok Rafiqul Amin mengatakan pencanangan Deklarasi Kampung Pengawasan Pemilu ini. Bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengawasan pemilu. Sehingga jalannya Pemilu 2024 dapat menjadi lebih transparan, adil, dan akuntabel.

Pada kesempatan itu hadir Wakil Wali Kota Solok Ramadhani Kirana Putra, jajaran Panwascam, PKD, dan forkopimda Kota Solok serta tokoh masyarakat. Juga hadir Koordinator Divisi Pencegahan Parmas dan Humas Bawaslu Sumbar Muhammad Khadafi, tampak hadir Kordiv Hukum, Pencegahan, Parmas, dan Humas, Bawaslu Kota Solok Ilham Eka Putra, M.M, dan Kordiv Penanganan Pelanggaran, dan Penyelesaian Sengketa, Eka Rianto, M.Pd. (*)

 


 

Penulis : Eka Rianto

Editor : Rafiqul Amin

Foto : Dicky P